Senin, 31 Desember 2012

GAWAT JANIN



BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.    Konsep Dasar
1.      Nifas / Puerperium
a.       Pengertian
Masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu (Hanifa Wiknjosastro, 1994:237).
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai persalinan selesai sampai alat-alat kandungan seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini adalah 6-8 minggu (Prof. Dr. Rustam Muhtar, 1998:413).
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa masa nifas adaah masa pulih kembali sampai alat-alat dan kandungan seperti pra-hamil kira-kira lama masa nifasnya 6 – 8 minggu.
b.      Fisiologi nifas pada ibu post partum
1)      Tanda vital
Tekanan darah biasanya terjadi penurunan 20 mmHg pada 48 jam post sampai 3 malam, respirasi 16 x / menit, suhu dalam 24 jam pertama 380 C selanjutnya normal.
2)      Sistem cardiovaskuler
24 jam pertama post partum cardiac out put menurun 50% 2 – 3 hari post partum kembali normal, volume darah menurun, tekanan darah terjadi hypotensi orthostatik yaitu penurunan 20 mmHg sistolik, diaporosis dan menggigil komponen adalah darah hemoglobin dan eritrosit normal, leukosit 15000 – 3000, pembekuan darah meningkat.
3)      Sistem perkemihan
Kandung kencing oedem, sensivitas menurun, haematurie bisa trauma kandung kencing, acetonurie bisa dehidrasi atau partus lama, proteinuri dari proses fara balik (involusi uterus).
4)      Sistem endoktrin
Setelah placenta lahir estrogen dan progesteron menururn, prolaktin meningkat, keluar colostrum pada hari pertama, ASI pada hari ke-3, bila ada sucking oxitoxin meningkat.
5)      Sistem pencernaan
Pada minggu pertama motilitas usus menurun, kekurangan cairan, penurunan tonus otot abdomen, luka sakit konstipasi.
6)      Sistem muskuloskletal
Otot abdomen menjadi lembek, tonus berkurang, sehingga musculus rectus abdominalis memisah (diastasis rectus abdominalis) sensasi ektremitas bawah menurun, tromboflebitis bila kurang aktifitas.



7)      Sistem reproduksi
a)      Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi), sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil
Tabel 2.1
Masal Involusi Uterus Tinggi Fundus Uterus dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi

Involusi
Tinggu Fundus Uterus
Berat Uterus
Bayi lahir
Uri lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu
Setinggi pusat
Dua jari bawah pusat
Pertengahan pusat simfisis
Tidak teraba di atas simfisis
Bertambah kecil
Sebesar normal
1000 gram
750 gram
500 gram
350 garm
50 gram
30 gram
Sumber : Sinopsis obstetri fisiologi dan patologi (1998:115)
b)      Bekas implantasi uri
Bekas placenta bed mengecil karena kontraksi uterus dan menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada minggu ke-6 menjadi 2,4 cm dan akhirnya pulih.
c)      Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari
d)     Pada sakit atau after faint, disebabkan karena kontraksi rahim, biasanya belangsung 2-4 hari pasca persalinan.
e)      Lochea
Yaitu cairan sekret yang berasal daari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas dibagi menjadi :
1.      Lochea rubra (cruenta), berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel decidua, vernic casiosa, lanugo, dan mekanium, selama dua hari masa persalinan.
2.      Lochea sanginolenta, berwarna merah kuning berisi darah dan terdiri dari ke 3-7 pasca persalinan
3.      Lochea serosa, berwarnaa kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
4.      Lochea alba, cairan putih setelah 2 minggu
5.      Lochea pirulenta, bila terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah, dan berbau busuk
6.      Lochea statis, lochea tidak lancar keluarnya
f)       Serviks
Setelah persalinan untuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman, konsistensi lemah kadang-kadang terdapat perlukaan kecil, setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dilalui 1 jari.
g)      Ligamen-ligamen setelah bayi lahir secara berangsur-angsur menjadi kerut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus menjadi retrofeksi.


c.       Psikologi nifas pada ibu post partum
Menjadi orang tua adalah situasi krisis dan merupakan masa transisi, perawat harus memperhatikan fase dalam masa transisi dan situasi krisis tersebut dalam mengelola ibu post partum tindakan yang diberikan pada setiap fase tersebut akan membantu ibu dalam melalui masa post partum secara optimal. Fase di mana ibu mengalami kebahagiaan dan kebanggaan pada bayi yang baru dilahirkannya, terjadi kontak antara ibu dan bayinya dan timbul rasa kasih sayang, ikatan kasih akan keterikatan (bonding attachment) antara ibu, ayah, bayi.
Adapun fase adaptasi dalam masa post partum menurut Rubin  adalah sebagai berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar