Senin, 31 Desember 2012

Menarik Diri



BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai individu yang terdiri dari aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual, dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal, tidak hanya dapat dilihat dari sempurnanya gambaran fisik atau biologis saja, tetapi juga memiliki jiwa atau psikologis yang sehat sebagai salah satu aspek pendukung kehidupannnya.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 BAB I Pasal 1 Ayat 1 bahwa “Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif, sosial dan ekonomis”.
Sesuai juga dengan Undang-Undang Kesehatan No.3 tahun 1966 Bab I pasal I, ayat 1 dan 2 yaitu tentang kesehatan jiwa :
(1)         Kesehatan jiwa adalah keadaan jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur dari pada kesehatan yang dimaksud dalam pasal 2 undang-undang pokok-pokok kesehatan (Undang-undang tahun 1960 No.9 lembaran negara tahun 1960 No. 131).
(2)         Penyakit jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa, yang menyebabkan adanya gangguan pada kesehatan jiwa, seperti yang dimaksud dalam sub. (a). (W.F Maramis, 1998 : 563, catatan ilmu kedokteran).
Adapun upaya kesehatan jiwa didasarkan atas landasan hukum sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 ayat I yang menjelaskan bahwa upaya peningkatan kesehatan jiwa dilakukan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual maupun emosional.
Untuk mencapai kondisi jiwa yang sehat secara optimal, maka terlebih dahulu kita harus mengenal arti dari kesehatan jiwa. Maka kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan memperhatikan semua segi-segi dalam penghidupan manusia dan hubungannya dengan manusia lain.
Seorang individu sering kali berhubungan atau berinteraksi dengan orang-orang lain sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Gangguan dalam berhubungan dapat terjadi pada tiap-tiap individu dalam berbagai bentuk, dapat menarik diri, curiga, manipulatif dan dapat pula dalam bentuk gangguan komunikasi.
Salah satu bentuk gangguan psikiatri yang akan penulis bahas  dalam tulisan ini adalah kerusakan interaksi sosial : menarik diri. Dimana pada kasus ini klien berusaha menghindari dan melepaskan diri dari lingkungannya. Klien tidak ada minat dan perhatian terhadap lingkungan sosial, komunikasi verbal dan non verbal menurun. Merasa tidak berguna lagi, sehingga klien merasa tidak aman dalam membina hubungan dengan orang lain.
Berdasarkan catatan medik di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung yang dirawat diruang rawat inap didapatkan data berupa tabel seperti yang tercantum dibawah ini :
Tabel 1
Jumlah Penderita Gangguan Jiwa Berdasarkan Diagnosa
Penyakit Yang Dirawat Di Ruang RAWAT Inap Rumah Sakit Jiwa CiMAHI JAWA BARAT Bulan Januari –  JUNI 2005
No Urut
Kode Diagnosa
Diagnosa
Jumlah kasus
Persentase
1.
F20.0
Schizofrenia  Paranoid
158
31,85 %
2.
F20.5
Schizofrenia  Residual
127
25,60 %
3.
F23
Gangguan psikosa akut dan sementara
84
16,94 %
4
F32
Gangguan episode depresi
35
7,06 %
5.
F20.0
Schizofrenia  heberprenik
38
7,67 %
6.
F20.9
Schizofrenia yang tak tergolongkan (YTT)
27
5,45 %
7.
F20.2
Schizofrenia  katatonik
8
1,61 %
8.
G40
Epilepsi
8
1,61 %
8.
F25
Gangguan schizoaffektif
6
1,20 %
9.
F29
Psikosa tak khas
5
1,01 %
Jumlah
496
100 %
Sumber : Catatan Medik Rumah Sakit Jiwa Cimahi Jawa Barat

Sesuai data diatas bahwa gangguan kerusakan interaksi sosial : menarik diri akibat Schizofrenia residual termasuk urutan kedua dengan jumlah 127 (25,60 %) dari 496 klien yang dirawat inap selama 6 bulan Januari sampai Juni 2005 di Rumah Sakit Jiwa Cimahi Jawa Barat. Hal ini melatarbelakangi penulis karya tulis dalam bentuk bidang studi kasus, dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan kerusakan interaksi sosial : menarik diri akibat Schizofrenia  Residual di RSJ Cimahi Jawa Barat”.
Schizofrenia Residual dapat mengakibatkan kerusakan interaksi sosial : menarik diri yang diakibatkan adanya pemutusan proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta dan respon lingkungan-lingkungan yang negatif.
Kondisi ini dapat berkembang dengan berkurangnya rasa percaya diri dan keinginan untuk menghindari orang lain. Jika keadaan ini dibiarkan maka akan mengakibatkan gangguan yang lebih parah seperti kerusakan komunikasi verbal dan jika kurangnya motivasi dari orang lain dapat terjadi defisit perawatan diri.
Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengambil kasus tersebut karena harus dapat perhatian dalam penatalaksanaan keperawatan yang sebaik-baiknya, meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual, sehingga hal ini menurut perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan menggunakan proses keperawatan dan disesuaikan dengan kebutuhan klien serta melaporkannya dalam bentuk karya tulis yang berjudul  Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Kerusakan Interaksi Sosial : Menarik diri Akibat Schizofrenia Residual Di Ruang Cendrawasih RSJ Cimahi Jawa Barat”.

B.           Tujuan Penulisan

1.            Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman secara nyata dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien dengan kerusakan interaksi sosial : menarik diri akibat schizofrenia residual dan mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif meliputi aspek Bio-Psiko-Sosial-Spiritual dengan pendekatan proses keperawatan .
2.            Tujuan Khusus
a.             Mampu melakukan pengkajian.pada klien dengan kerusakan interaksi sosial : manarik diri.
b.            Mampu menegakkan diagnosa keperawatan sesuai hasil pengkajian.
c.             Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada klien dengan kerusakan interaksi sosial : menarik diri.
d.            Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan kerusakan interaksi sosial :  menarik diri.
e.             Mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan kerusakan interaksi sosial : menarik diri.

C.          Metode Telaahan

 Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mempergunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus, yaitu suatu metode yang bertujuan pada pemecahan masalah yang terjadi pada saat sekarang untuk mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa, bagaimana dan sejauhmana yang bersifat menjelaskan dan menerangkan perisitiwa.
Sedangkan untuk pengumpulan data yang penulis pergunakan pada karya tulis ini adalah proses keperawatan yang dipergunakan dalam informasi data adalah sebagai berikut :
1.            Wawancara
Yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung pada klien, keluarga, perawat, dan petugas kesehatan lainnya.
2.            Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan melihat langsung kepada klien yang dikaji di ruangan untuk mendapatkan data, melengkapi data yang diperoleh dan memahami secara jelas perkembangan yang berhubungan dengan gejala-gejala kerusakan interaksi sosial.
3.            Studi dokumentasi
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mempelajari dan mengumpulkan data yang ada pada dokumen perawatan atau status klien, baik catatan perawat, dokter maupun petugas kesehatan lainnya.
4.            Studi Kepustakaan
Yaitu menggunakan berbagai sumber pustaka yang mempunyai relevansi dengan kondisi klien.

5.            Partisipasi Aktif
Yaitu penulis melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dalam praktek keperawatan.

D.          Sistematika Penulisan  

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis membagi dalam 4 (empat) bab, yaitu sebagai berikut ; BAB I pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode telaahan dan sistematika penulisan. BAB II tinjauan teoritis yang meliputi konsep dasar yang berisikan pengertian tanda dan gejala serta psikodinamika dan dampaknya terhadap kebutuhan dasar manusia serta pendekatan keperawatan dalam mengatasi gangguan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. BAB III Pelaksanaan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta pembahasannya BAB IV Kesimpulan dan Rekomendasi yang berisikan kesimpulan dari pelaksanaan asuhan keperawatan dan rekomendasi yang operasional.

1 komentar:

  1. Harrah's Hotel Reno, NV - MapyRO
    Harrah's 부산광역 출장마사지 Hotel Reno, NV. Directions. 안산 출장마사지 777 Harrah's Rincon Way. RVs. 6.3 광양 출장샵 mi. 광주 출장마사지 0.8 km from Reno Zoo. Casino. Rating: 4 태백 출장마사지 · ‎1 vote

    BalasHapus