BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai individu yang terdiri
dari aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual, dalam mencapai tingkat
kesehatan yang optimal, tidak hanya dapat dilihat dari sempurnanya gambaran
fisik atau biologis saja, tetapi juga memiliki jiwa atau psikologis yang sehat
sebagai salah satu aspek pendukung kehidupannnya.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992 BAB I Pasal 1 Ayat 1 bahwa “Kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup secara produktif, sosial dan ekonomis”.
Sesuai juga dengan Undang-Undang
Kesehatan No.3 tahun 1966 Bab I pasal I, ayat 1 dan 2 yaitu tentang kesehatan
jiwa :
(1)
Kesehatan jiwa adalah keadaan
jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur dari pada kesehatan yang
dimaksud dalam pasal 2 undang-undang pokok-pokok kesehatan (Undang-undang tahun
1960 No.9 lembaran negara tahun 1960 No. 131).
(2)
Penyakit jiwa adalah suatu
perubahan pada fungsi jiwa, yang menyebabkan adanya gangguan pada kesehatan
jiwa, seperti yang dimaksud dalam sub. (a). (W.F Maramis, 1998 : 563, catatan
ilmu kedokteran).
Adapun upaya kesehatan jiwa
didasarkan atas landasan hukum sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992 ayat I yang menjelaskan bahwa upaya peningkatan
kesehatan jiwa dilakukan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik
intelektual maupun emosional.
Untuk mencapai kondisi jiwa yang
sehat secara optimal, maka terlebih dahulu kita harus mengenal arti dari
kesehatan jiwa. Maka kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis
(serasi) dan memperhatikan semua segi-segi dalam penghidupan manusia dan
hubungannya dengan manusia lain.
Seorang individu sering kali
berhubungan atau berinteraksi dengan orang-orang lain sebagai usaha untuk
memenuhi kebutuhannya. Gangguan dalam berhubungan dapat terjadi pada tiap-tiap
individu dalam berbagai bentuk, dapat menarik diri, curiga, manipulatif dan
dapat pula dalam bentuk gangguan komunikasi.
Salah satu bentuk gangguan psikiatri
yang akan penulis bahas dalam tulisan
ini adalah kerusakan interaksi sosial : menarik diri. Dimana pada kasus ini
klien berusaha menghindari dan melepaskan diri dari lingkungannya. Klien tidak ada
minat dan perhatian terhadap lingkungan sosial, komunikasi verbal dan non
verbal menurun. Merasa tidak berguna lagi, sehingga klien merasa tidak aman
dalam membina hubungan dengan orang lain.
Berdasarkan
catatan medik di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung yang dirawat diruang rawat
inap didapatkan data berupa tabel seperti yang tercantum dibawah ini :
Tabel 1
Jumlah
Penderita Gangguan Jiwa Berdasarkan Diagnosa
Penyakit
Yang Dirawat Di Ruang RAWAT Inap Rumah Sakit Jiwa CiMAHI JAWA BARAT Bulan
Januari – JUNI 2005
No Urut
|
Kode Diagnosa
|
Diagnosa
|
Jumlah kasus
|
Persentase
|
1.
|
F20.0
|
Schizofrenia Paranoid
|
158
|
31,85 %
|
2.
|
F20.5
|
Schizofrenia Residual
|
127
|
25,60 %
|
3.
|
F23
|
Gangguan psikosa akut dan sementara
|
84
|
16,94 %
|
4
|
F32
|
Gangguan episode depresi
|
35
|
7,06 %
|
5.
|
F20.0
|
Schizofrenia heberprenik
|
38
|
7,67 %
|
6.
|
F20.9
|
Schizofrenia yang tak tergolongkan (YTT)
|
27
|
5,45 %
|
7.
|
F20.2
|
Schizofrenia katatonik
|
8
|
1,61 %
|
8.
|
G40
|
Epilepsi
|
8
|
1,61 %
|
8.
|
F25
|
Gangguan schizoaffektif
|
6
|
1,20 %
|
9.
|
F29
|
Psikosa tak khas
|
5
|
1,01 %
|
Jumlah
|
496
|
100 %
|
Sumber : Catatan Medik Rumah Sakit Jiwa Cimahi Jawa Barat
Sesuai
data diatas bahwa gangguan kerusakan interaksi sosial : menarik diri akibat
Schizofrenia residual termasuk urutan kedua dengan jumlah 127 (25,60 %) dari
496 klien yang dirawat inap selama 6 bulan Januari sampai Juni 2005 di Rumah
Sakit Jiwa Cimahi Jawa Barat. Hal ini melatarbelakangi penulis karya tulis
dalam bentuk bidang studi kasus, dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny.S
dengan kerusakan interaksi sosial : menarik diri akibat Schizofrenia Residual di RSJ Cimahi Jawa Barat”.
Schizofrenia Residual dapat
mengakibatkan kerusakan interaksi sosial : menarik diri yang diakibatkan adanya
pemutusan proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta dan respon
lingkungan-lingkungan yang negatif.
Kondisi ini dapat berkembang dengan
berkurangnya rasa percaya diri dan keinginan untuk menghindari orang lain. Jika
keadaan ini dibiarkan maka akan mengakibatkan gangguan yang lebih parah seperti
kerusakan komunikasi verbal dan jika kurangnya motivasi dari orang lain dapat
terjadi defisit perawatan diri.
Oleh karena itu penulis merasa
tertarik untuk mengambil kasus tersebut karena harus dapat perhatian dalam
penatalaksanaan keperawatan yang sebaik-baiknya, meliputi aspek
bio-psiko-sosial dan spiritual, sehingga hal ini menurut perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan menggunakan proses
keperawatan dan disesuaikan dengan kebutuhan klien serta melaporkannya dalam
bentuk karya tulis yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Ny. S Dengan Kerusakan Interaksi Sosial : Menarik diri Akibat
Schizofrenia Residual Di Ruang Cendrawasih RSJ Cimahi Jawa Barat”.
B. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman secara nyata dalam melaksanakan Asuhan
Keperawatan pada klien dengan kerusakan interaksi sosial : menarik diri akibat
schizofrenia residual dan mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung
dan komprehensif meliputi aspek Bio-Psiko-Sosial-Spiritual dengan pendekatan
proses keperawatan .
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu melakukan pengkajian.pada
klien dengan kerusakan interaksi sosial : manarik diri.
b.
Mampu menegakkan diagnosa
keperawatan sesuai hasil pengkajian.
c.
Mampu membuat rencana tindakan
keperawatan pada klien dengan kerusakan interaksi sosial : menarik diri.
d.
Mampu melaksanakan tindakan
keperawatan pada klien dengan kerusakan interaksi sosial : menarik diri.
e.
Mampu melakukan evaluasi
tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan kerusakan interaksi sosial :
menarik diri.
C. Metode Telaahan
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis
mempergunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus, yaitu suatu metode
yang bertujuan pada pemecahan masalah yang terjadi pada saat sekarang untuk
mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa, bagaimana dan sejauhmana yang bersifat
menjelaskan dan menerangkan perisitiwa.
Sedangkan untuk pengumpulan data
yang penulis pergunakan pada karya tulis ini adalah proses keperawatan yang
dipergunakan dalam informasi data adalah sebagai berikut :
1.
Wawancara
Yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung pada klien,
keluarga, perawat, dan petugas kesehatan lainnya.
2.
Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan melihat langsung kepada klien yang
dikaji di ruangan untuk mendapatkan data, melengkapi data yang diperoleh dan
memahami secara jelas perkembangan yang berhubungan dengan gejala-gejala
kerusakan interaksi sosial.
3.
Studi dokumentasi
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mempelajari dan
mengumpulkan data yang ada pada dokumen perawatan atau status klien, baik
catatan perawat, dokter maupun petugas kesehatan lainnya.
4.
Studi Kepustakaan
Yaitu menggunakan berbagai sumber pustaka yang mempunyai relevansi
dengan kondisi klien.
5.
Partisipasi Aktif
Yaitu penulis melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dalam
praktek keperawatan.
D. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini,
penulis membagi dalam 4 (empat) bab, yaitu sebagai berikut ; BAB I
pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode
telaahan dan sistematika penulisan. BAB II tinjauan teoritis yang
meliputi konsep dasar yang berisikan pengertian tanda dan gejala serta
psikodinamika dan dampaknya terhadap kebutuhan dasar manusia serta pendekatan
keperawatan dalam mengatasi gangguan yang meliputi pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. BAB III Pelaksanaan asuhan
keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi serta pembahasannya BAB IV Kesimpulan dan
Rekomendasi yang berisikan kesimpulan dari pelaksanaan asuhan keperawatan dan
rekomendasi yang operasional.
Harrah's Hotel Reno, NV - MapyRO
BalasHapusHarrah's 부산광역 출장마사지 Hotel Reno, NV. Directions. 안산 출장마사지 777 Harrah's Rincon Way. RVs. 6.3 광양 출장샵 mi. 광주 출장마사지 0.8 km from Reno Zoo. Casino. Rating: 4 태백 출장마사지 · 1 vote