BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemajuan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
“Setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Selanjutnya dalam
pasal 5 dinyatakan bahwa : setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
lingkungan”. (Undang-Undang Kesehatan ri
No. 23, Pasal 4 dan 5 Tahun 1992).
Namun pada kenyataannya untuk mencapai suatu kondisi
tersebut di atas ternyata sangat sulit disebabkan karena manusia merupakan
mahluk holistic yang terdiri dari aspek bio – psiko – sosial dan spiritual,
dimana aspek tersebut terintegrasi dalam satu kesatuan yang utuh, sehingga
apabila salah satu aspek terganggu akan mempengaruhi aspek yang yang lainnya.
Seperti dengan adanya perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi,
modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mempengaruhi nilai moral, etika dan gaya
hidup. Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
tersebut. Yang pada gilirannya yang bersangkutan dapat jatuh sakit atau
mengalami gangguan penyesuaian diri akibat berbagai macam stressor.
Reaksi seseorang terhadap berbagai stress yang
dialaminya berbeda satu dengan yang lainnya. Tergantung mekanisme koping
individu untuk menyelesaikan stress, apabila koping yang digunakan maladatif
maka akan menyebabkan berbagai macam gangguan yang salah satunya adalah
gangguan jiwa.
“Schizofrenia merupakan
gangguan dasar pada kepribadian. Kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya
sering dikendalikan oleh kekuatan dari luar
dirinya, dan disebut dengan
gangguan psikotik” (Arif
Mansjoer, 1999 : 196).
Perubahan isi pikir ; waham curiga merupakan salah
satu gangguan psikiatri, dimana pada kasus ini klien mempunyai keyakinan bahwa
ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya
yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Menurut data yang diperoleh dari catatan medik di
Rumah Sakit Jiwa Pusat (RSJP) Cimahi klien yang dirawat diruang rawat inap
didapatkan data sebagai berikut :
Tabel I
Jumlah Penderita Gangguan Jiwa Berdasarkan Diagnosa
Penyakit Yang Dirawat Di Ruang Inap Rumah Sakit Jiwa Cimahi
Jawa Barat
Bulan Januari – Maret
2007
No
|
Kode
|
Diagnosa
|
Jumlah
|
%
|
1.
|
F20.0
|
Schizofrenia paranoid
|
88
|
40%
|
2.
|
F20.5
|
Schizofrenia residual
|
57
|
25,90%
|
3.
|
F23
|
Gangguan
psikosa akut sementara
|
27
|
12,27%
|
4.
|
F20.9
|
Schizofrenia
YTT
|
14
|
6,36%
|
5.
|
F32
|
Gangguan
episode depresi
|
9
|
4,09%
|
6.
|
F20.1
|
Schizofrenia hebeprenik
|
9
|
4,09%
|
7.
|
F20.2
|
Schizofrenia katatonik
|
7
|
3,18%
|
8.
|
F25
|
Gangguan
schizoaffektif
|
5
|
2,27%
|
9.
|
F28
|
Psikosa tak
khas
|
2
|
0,92%
|
10
|
F20. F73
|
Retardasi
mental
|
2
|
0,92%
|
Total
|
220
|
100%
|
Sesuai data diatas ternyata bahwa Schizofrenia
pararoid menempati urutan pertama dengan jumlah 88 orang atau sekitar 40% dari
220 klien dirawat di ruang rawat inap selama bulan Januari – Maret 2007 di
Rumah Sakit Jiwa Cimahi Jawa Barat.
Schizofrenia
paranoid adalah jenis Schizofrenia yang gambaran klinisnya didominasi
dengan waham yang relatif stabil. Biasanya pararoid disertai dengan halusinasi
pendengaran dan gangguan persepsi (C. Townsend, terjemahan Novi Helena, 1998 :
144).
Gangguan Schizofrenia apabila tidak ditanggulangi dan
tidak didapatkan perawatan yang tepat maka berdampak luas terhadap kebutuhan
dasar manusia.
Memperhatikan fenomena di atas penulis merasa tertarik
untuk mengambil kasus tersebut karena harus dapat perhatian dalam
penatalaksanaan keperawatan yang sebaik-baiknya, meliputi aspek bio-psiko-sosio
dan spiritual, sehingga hal ini menuntut perawat untuk memberikan asuhan keperawatan
secara komprehensif dengan menggunakan proses keperawatan dan disesuaikan
dengan kebutuhan klien serta melaporkannya dalam bentuk karya tulis yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Ny. S
Dengan Perubahan Isi Pikir ; waham curiga Akibat Schizofrenia Paranoid Di Ruang
Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa Pusat Cimahi
Jawa Barat”.
B. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Memperoleh gambaran
secara nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dan
komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosial-spiritual dengan pendekatan proses
keperawatan pada klien dengan perubahan isi pikir ; waham curiga akibat
schizofrenia paranoid.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan perubahan
isi pikir ; waham curiga.
b.
Mampu menegakkan diagnosa keperawatan sesuai hasil
pengkajian.
c.
Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada klien
dengan perubahan isi pikir ; waham curiga.
d.
Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien
dengan perubahan isi pikir ; waham curiga.
e.
Mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
pada klien dengan perubahan isi pikir ; waham curiga.
C. Metode Telaahan
Dalam
penyusunan karya tulis ini, penulis mempergunakan metode deskriptif yang
berbentuk studi kasus yaitu suatu metode yang bertujuan pada pemecahan masalah
yang terjadi pada saat sekarang untuk mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa,
bagaimana dan sejauhmana yang bersifat
menjelaskan dan menerangkan perisitiwa.
Sedangkan untuk pengumpulan data yang penulis
pergunakan pada karya tulis ini adalah proses keperawatan yang dipergunakan
dalam informasi data adalah sebagai berikut :
1.
Wawancara
yaitu pengumpulan data
melalui komunikasi langsung pada klien, keluarga, perawat, dan petugas
kesehatan lainnya.
2.
Observasi
yaitu pengumpulan data
dengan melihat langsung kepada klien yang dikaji di ruangan untuk mendapatkan
data, melengkapi data yang diperoleh dan memahami secara jelas perkembangan
yang berhubungan dengan gejala-gejala perubahan isi pikir ; waham curiga.
3.
Studi dokumentasi
Yaitu suatu cara
pengumpulan data dengan mempelajari dan mengumulkan data yang ada pada dokumen
perawatan atau status klien, baik catatan perawat, dokter maupun petugas
kesehatan lainnya.
4.
Studi Kepustakaan
Yaitu menggunakan
berbagai sumber pustaka yang mempunyai relevansi dengan kondisi klien.
5.
Partisipasi Aktif
Yaitu penulis
melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dalam praktek keperawatan.
D. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis membagi
dalam 4 (empat) bab, yaitu sebagai berikut; Bab I pendahuluan, yang meliputi
latar belakang masalah, tujuan penulisan baik secara umum maupun secara khusus,
metode telaahan dan sistematika penulisan; Bab II tinjauan teoritis yang
meliputi konsep dasar yang berisikan pengertian tanda dan gejala serta
psikodinamika dan dampaknya terhadap kebutuhan dasar manusia serta pendekatan
keperawatan dalam mengatasi gangguan yang meliputi pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi; Bab III tinjauan kasus dan pembahasan
yang menerangkan laporan dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dan
pembahasannya; Bab IV kesimpulan dan rekomendasi yang berisikan kesimpulan dari
pelaksanaan asuhan keperawatan dan rekomendasi yang operasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar